Pemerintah Kota Samarinda

Berita pemerintah kota Samarinda. www.samarindakota.go.id

Samarinda Pos

Berita tentang Samarinda www.sapos.co.id

Republik Orange Pusamania

Berita tentang sepakbola Samarinda www.pusamania.org

Wisata Kaltim

Berita tentang wisata yang ada di Kaltim www.wisatakaltim.com

Bappeda Samarinda

Website resmi Bappeda Samarinda telah online sejak tanggal 1 September 2008. Website ini bisa diakses melalui alamat http://bappeda.samarinda.go.id Diharapkan website dapat membantu masyarakat luas untuk mengetahui informasi serta berita terkini mengenai perkembangan Bappeda dan Kota Samarinda.

Jumat, 20 Januari 2012

Kota Samarinda

Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju pedalaman Kalimantan Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718 kilometer persegi[3] dan berpenduduk 726.223 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), menjadikan kota ini berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan.

Geografi dan administrasi

Batas-batas wilayah

Dengan luas wilayah 718 km², Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 0°21'81"–1°09'16" LS dan 116°15'16"–117°24'16" BT.
Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara
Selatan Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara
Barat Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Timur Kecamatan Muara Badak, Anggana, dan Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara.

  Iklim

Kota Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Temperatur udara antara 20 °C – 34 °C dengan curah hujan rata-rata per tahun 1980 mm, sedangkan kelembaban udara rata-rata 85%.
Berikut ini adalah tabel kondisi cuaca rata-rata di wilayah kota Samarinda dan sekitarnya.
Cuaca untuk Kota Samarinda dan sekitarnya
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tinggi °C (°F) 30 (86) 31 (88) 32 (90) 33 (91) 32 (90) 31 (88) 30 (86) 30 (86) 31 (88) 33 (91) 32 (90) 31 (88) 30 (86)
Rata-rata rendah °C (°F) 24 (75) 24 (75) 24 (75) 24 (75) 24 (75) 23 (73) 24 (75) 23 (73) 23 (73) 23 (73) 23 (73) 23 (73) 23 (73)
Sumber:  11 Agustus 2010

Pembagian administratif

Kota Samarinda dibentuk dan didirikan pada tanggal 21 Januari 1960, berdasarkan UU Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953 tentang Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kotamadya di Kalimantan Timur.
Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur No. 18/SK/TH-Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret 1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja (luas sekitar 2.727 km²).
Saat ini pembagian kecamatan di Samarinda tidak termasuk Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara.
Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari 4 kecamatan menjadi 6 kecamatan, yaitu:
Pemekaran kecamatan kembali dilakukan seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup pesat dan pelayanan masyarakat yang semakin meningkat. Kecamatan-kecamatan di Samarinda yang semula berjumlah 6, kini dimekarkan menjadi 10 kecamatan. 4 kecamatan hasil pemekaran tersebut antara lain:
Peresmian kecamatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2010.
Jadi, secara administratif Kota Samarinda dibagi menjadi 10 kecamatan dan 53 kelurahan.

 

Pemerintahan

Balai kota, kantor kedinasan wali kota dan wakil wali kota Samarinda.
Secara yuridis Kota Samarinda terbentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959.
Patokan untuk menetapkan hari jadi kota Samarinda adalah catatan sejarah ketika orang-orang Bugis Wajo ini bermukim di Samarinda pada permulaan tahun 1668 atau tepatnya pada bulan Januari 1668. Telah ditetapkan pada peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor: 1 tahun 1988 tanggal 21 Januari 1988, pasal 1 berbunyi, "Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 Hijriyah". Penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke-320 pada tanggal 21 Januari 1988.
Tanggal 21 Januari 1668 (5 Sya'ban 1070 Hijriyah) adalah hari yang diyakini sebagai awal kedatangan orang-orang suku Bugis Wajo yang kemudian mendirikan pemukiman di muara Karang Mumus.

Wali kota

Saat ini wali kota dijabat oleh Syaharie Jaang yang berpasangan dengan wakil wali kota, Nusyirwan Ismail, memenangkan Pilkada Samarinda pada tanggal 12 Oktober 2010 dan dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak pada tanggal 23 November 2010 di Gelanggang Olahraga Stadion Madya Sempaja.
Berikut ini adalah daftar wali kota atau kepala daerah yang pernah menjabat di Samarinda sejak 1960:
Daftar wali kota Samarinda
No Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Keterangan
1. Kapten Soedjono AJ 1960 1961 -
2. Letkol Ngoedio BcHK 1961 1967 -
3. H.M. Kadrie Oening 1967 1974 -

H.M. Kadrie Oening 1974 1980 -
4. Drs. H. Anang Hasyim 1980 1985 -
5. Let.Kol. Iswanto Rukin 11 Februari 1985 7 Maret 1985 meninggal pada saat baru menjabat.
6. Drs. H.A. Waris Husain 1985 1990 -

Drs. H.A. Waris Husain 1990 1995 -
7. Kolonel H. Lukman Said 1995 2000 -
8. Drs. H. Achmad Amins, MM 2000 2005 -

Drs. H. Achmad Amins, MM 23 November 2005 2010 -
9 H. Syaharie Jaang, SH., MSi 23 November 2010 masih menjabat -
Daftar wakil wali kota Samarinda
No Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Keterangan
1. Achmad Amins 1998 2000 -
2. Syaharie Jaang 2000 2010 -
3. Nusyirwan Ismail 2010 masih menjabat -

Militer

Pendidikan

Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran 2010/2011 terdapat 125.924 siswa di Samarinda dan 685 sekolahan.[6] Selain itu terdapat 3 perguruan tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta lainnya.
Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA atau MA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 249 111 53 56 27
Data sekolah di kota Samarinda
Sumber:[7]

Kesehatan

Kota Samarinda telah memiliki beberapa pusat fasilitas kesehatan yang cukup lengkap di provinsi Kalimantan Timur. Selain memiliki beberapa rumah sakit yang juga telah didukung oleh beberapa perguruan tinggi yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dan Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur.
Guna mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat tersedia sarana kesehatan yang disediakan oleh Pemkot Samarinda seperti RSKD Atma Husada dan RSUD IA Moeis maupun oleh Swasta seperti RS Islam, RS Dirgahayu, RS H.Darjad, RS Siaga, dan lain-lain.

Pelayanan umum

Untuk melayani kebutuhan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM Samarinda berbenah demi peningkatan pelayanan air bersih kepada pelanggannya,di antaranya dengan peningkatan kapasitas produksi di berbagai IPA (Instalasi Pengolahan Air) bersih.
  • Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana dengan debit 300 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
  • Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Kencana dengan debit 160 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
  • Instalasi Pengolahan Air (IPA) Samarinda Seberang dengan debit 100 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
  • Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK desa Lempake dengan debit 2,5 lt/dt, sumber air baku waduk Lempake.
  • Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK Kecamatan Palaran dengan debit 17,5 lt/dt, sumber air baku sungai Mahakam.[8]
Untuk mengantisipasi kebutuhan energi listrik, di kota ini telah dibangun beberapa pembangkit listrik, antara PLTD Keledang dan PLTD Karang Asam yang berafiliasi dengan jaringan listrik Sektor Mahakam. Namun, pemadaman listrik masih terjadi.
Untuk jaringan telekomunikasi, hampir disetiap kawasan dalam kota ini telah terjangkau terutama untuk jaringan telepon genggam, dan pada kawasan tertentu telah tersedia layanan gratis internet tanpa kabel (Wi-Fi) atau dikenal juga dengan hotspot yang terdapat pada beberapa perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, dan hotel.
Dalam menangani masalah sampah, pemerintah kota memfungsikan lahan di kecamatan Samarinda Ulu di TPA Bukit Pinang seluas 10 hektare, yang berjarak 15 km dari pusat kota. Tidak kurang dari 1.008 m³ sampah masyarakat dari seluruh penjuru Samarinda dibuang ke TPA Bukit Pinang.[9]

Pemilihan umum kepala daerah

Pilkada Samarinda

Sejak reformasi 1998 dan pemberlakuan otonomi daerah, Kota Samarinda pertama kali menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tahun 2005 dan terpilih pasangan Achmad Amins sebagai wali kota dan Syaharie Jaang sebagai wakil wali kota Samarinda. Sebelumnya, pasangan ini juga menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota pada tahun 2000 atas sidang DPRD Samarinda.
Pada tahun 2010, pemilu kada Kota Samarinda kembali digelar dan pencoblosan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2010[10] dengan 1.445 TPS di 53 kelurahan di Samarinda yang diperuntukkan bagi 509.069 pemilih yang terdaftar dalam DPT.[11]
Adapun pasangan yang mengikuti Pilkada Samarinda 2010 adalah sebagai berikut:
No. Nama pasangan Usungan Perolehan suara[12]
1 Ridwan Asmaran–Nasir Waladi (Risna) Independen dengan 30.927 surat dukungan 3.545 suara (1,17%)
2 Syaharie JaangNusyirwan Ismail (Jaa'nur) Partai Demokrat, PKS, PPP, Pelopor dan PBR 145.611 suara (47,86%)
3 Iriansyah Busra–Ahmad Faidilham Djafar (Irfa-Busra) Independen dengan 31.819 surat dukungan 4.486 suara {1,47%)
4 Ipong Muchlissoni–Edy Kurniawan PDIP, PAN, dan Hanura 73.355 suara (24,11%)
5 Andi Harun–Damanhuri (Adham) Partai Golkar, Partai Patriot, PDK serta Gerindra 57.979 suara {19,06%)
6 Sutrisno–Yulianus Kenock Sumual Independen dengan 30.982 surat dukungan 11.992 suara (3,94%)
7 Dani Firnanda–Ridwan Effendi Independen dengan 32.630 surat dukungan 7.229 suara (2,40%)
Berdasarkan hasil Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara KPUD Samarinda pada tanggal 16 Oktober 2010, maka pasangan Syaharie Jaang–Nusyirwan Ismail ditetapkan sebagai pemenang pemilu kada Kota Samarinda tahun 2010.
Syaharie JaangNusyirwan Ismail dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Samarinda pada tanggal 23 November 2010 di Gedung Serbaguna Stadion Madya Sempaja oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.[13]

Maskot

Pesut Mahakam adalah maskot kota Samarinda. Namun saat ini Pesut Mahakam tidak terlihat lagi di sepanjang sungai Mahakam kota Samarinda. Pesut Mahakam terdesak oleh kemajuan kota dan pindah ke hulu sungai. Populasi Pesut Mahakam semakin menurun dari tahun ke tahun. Bahkan menurut sebuah penelitian, Pesut Mahakam sekarang tinggal 50 ekor. Jika tidak dilakukan antisipasi dan pelestarian, maka dalam waktu beberapa tahun saja Pesut Mahakam akan punah, menyusul pesut dari Sungai Irrawaddy dan Sungai Mekong yang sudah terlebih dahulu punah dan Pesut Mahakam adalah pesut air tawar terakhir yang hidup di planet bumi.

Pariwisata

Kota Samarinda memiliki beberapa objek wisata yang menjadi andalan dan sering dikunjungi wisatawan lokal.

Wisata alam

Objek wisata alam yang ada di Samarinda antara lain Air terjun Tanah Merah, Air terjun Berambai, Air terjun Pinang Seribu dan Kebun Raya Unmul Samarinda yang terdapat atraksi danau alam, kebun binatang dan panggung hiburan. Juga terdapat penangkaran buaya di Makroman yang berjarak sekitar 10 km ke arah timur dari pusat kota.

Wisata budaya

Untuk menikmati wisata budaya, wisatawan bisa mengunjungi Desa Budaya Pampang yang berjarak sekitar 20 km dari pusat kota. Pampang akan menampilkan atraksi budayanya dari suku Dayak Kenyah pada hari minggu.[14]
Produk budaya dari Samarinda berupa ukir-ukiran dan pernak-pernik lainnya yang bisa didapatkan di Citra Niaga. Samarinda juga mempunyai produk tekstil yang bernama Sarung Samarinda dan Batik Ampiek, batik yang bermotif ukiran Dayak.

Wisata religi

Beberapa tempat ibadah juga menjadi wisata religi di Samarinda seperti Masjid Shiratal Mustaqiem, masjid tertua di Samarinda dan Masjid Islamic Center Samarinda. Objek wisata ziarah di kota ini adalah Makam La Mohang Daeng Mangkona, pendiri Kota Samarinda. Sekitar 10 km ke arah barat kota Samarinda, terdapat goa Maria di Rumah Retret Bukit Rahmat, Loa Janan.

Potret Kota Samarinda

Potret Kota Samarinda

Jembatan Mahakam

Geografis dan Iklim

Kota Samarinda terletak didaerah katulistiwa. Datar dan berbukit antara 10-200 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 718 KM². Kota Samarinda berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah barat, timur, selatan dan utara. Kota Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Suhu udara antara 24-32C, dengan curah hujan rata-rata 162 mm, dan kelembaban udara rata-rata 82,7%.

Pemerintahan dan Kependudukan

Peta Administrasi Samarinda Wilayah administrasi Kota Samarinda terdiri dari 6 Kecamatan dan 53 Kelurahan. Penduduk Kota Samarinda tercatat sebanyak 588.135 jiwa. Dengan laju pertumbuhan 5-7% per tahun, yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan pemeluk agama terbanyak adalah Islam, disamping terdapat juga pemeluk agama Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu
Penduduk Kota Samarinda sebagian besar bekerja di sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor lain yang dominan adalah industri.

Pemanfaatan Lahan

Lahan di Kota Samarinda dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik untuk pertanian, pemukiman maupun perindustrian. Pemanfaatan yang terluas adalah untuk pekarangan/bangunan, sedangkan pemanfaatan yang terkecil adalah untuk rawa/kolam.

Perekonomian

Kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Samarinda adalah sektor industri pengloahan yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sektor yang paling kecil memberikan kontribusi terhadap PDRB Kota Samarinda adalah sektor listrik, gas dan air bersih serta sektor pertanian. Laju pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda selalu positif, ini menunjukkan keadaan perekonomian yang semakin membaik.

Infrastruktur

Layanan jaringan telepon di Kota Samarinda dilakukan oleh PT. Telkom Kandatel Kota Samarinda. Prasarana jasa telekomunikasi di Kota Samarinda bisa dikatakan masih kurang meskipun setiap tahunnya mengalami peningkatan pelayanan. Selain itu, semua penyelenggara layanan jaringan telepon bergerak telah ada di kota ini.
Kebutuhan listrik Kota Samarinda dipenuhi oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah VI Cabang Samarinda. Perkembangan produksi listrik di Kota Samarinda mengalami peningkatan terus tiap tahun.
Jaringan jalan yang ada di Kota Samarinda merupakan bagian dari sistem transportasi regional yang menghubungkan Kota Samarinda dengan kota/kabupaten lain di provinsi Kalimantan Timur. Sebagaian besar jalan yang ada di Kota Samarinda sudah memiliki permukaan yang beraspal dengan kondisi baik.
Daerah pelayanan air bersih di Kota Samarinda dibagi dua yaitu: Samarinda Ulu - Samarinda Ilir serta Samarinda Seberang. Kebutuhan air bersih ini dipenuhi oleh PDAM Kota Samarinda dengan air baku dari Sungai Mahakam melalui 5 buah intake. Kelima intake itu adalah Gajahmada, Karang Asam, Teluk Lerong, Loa Kulu dan Samarinda Seberang.

Sejarah Kota Samarinda

Sejarah Kota Samarinda

Berdirinya Kota Samarinda, bermula dari kedatangan sekelompok suku Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh La Mahong Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama), yang datang ke daerah Kerajaan Kutai karena menentang perjanjian Bongaja. Kerajaan Kutai menerima kelompok ini karena diperlukan untuk membantui kerajaan Kutai dalam menentang Belanda. Mereka diizinkan bermukim di hilir sungai yaitu di Samarinda Seberang.
Orang-orang Bugis Wajo ini mulai bermukim di Samarinda pada bulan Januari 1668. Pada kurun waktu itulah ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Samarinda, yaitu tanggal 21 Januari 1668.

Sejarah Kota Samarinda

Lambang Kota Samarinda

Logo Samarinda
Perisai
Menggambarkan masyarakat Samarinda mampu mempertahankan diri dari segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari dalam maupun dari luar.
Warna Dasar Hijau Tua
Lambang kesuburan dan kemakmuran kota Samarinda.
Tulisan Kota Samarinda Berwarna Hitam
Cermin Kewibawaan dan Keadilan sesuai dengan harapan masyarakat.
Dua Ekor Pesut
Koordinasi dan kerjasama yang dinamis antara eksekutif dan legislatif dalam melaksanakan pembangunan.
Bintang Bersudut Lima
Keagungan, kebesaran, religius dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jaring Samarinda
Watak dan keperibadian masyarakat Samarinda yang berani dalam membela kebenaran, keadilan, keuletan dan kegigihan.
Butir Padi Sebanyak Dua Puluh Satu
Kemakmuran pangan dan tanggal Hari Jadi Kota Samarinda 21 Januari 1968.
Tujuh Buah Kapas Yang Mekar Putih
Melambangkan tujuh fungsi dan peranan.
Perahu Dengan Warna Kuning
Generasi mendatang menuju masyarakat adil dan makmur.
Jembatan Mahakam
Mempererat Kesatuan dan Persatuan Bangsa.
Tiga Buah Arus Sungai Mahakam
Suasana Kota Samarinda tentram, tertib dan aman.
Papan Bertulis "TEPIAN"
Pusat Industri Kayu dengan semboyan Kota yang Teduh, Rapi, Aman dan Nyaman.