Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam
yang membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju
pedalaman Kalimantan Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718 kilometer
persegi[3] dan berpenduduk 726.223 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), menjadikan kota ini berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan.
Geografi dan administrasi
Batas-batas wilayah
Dengan luas wilayah 718 km², Samarinda terletak di wilayah khatulistiwa dengan koordinat di antara 0°21'81"–1°09'16" LS dan 116°15'16"–117°24'16" BT.Kota Samarinda memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:
Utara | Kecamatan Muara Badak, Kutai Kartanegara |
Selatan | Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara |
Barat | Kecamatan Tenggarong Seberang dan Muara Badak di Kabupaten Kutai Kartanegara. |
Timur | Kecamatan Muara Badak, Anggana, dan Sanga-Sanga di Kabupaten Kutai Kartanegara. |
Iklim
Kota Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Temperatur udara antara 20 °C – 34 °C dengan curah hujan rata-rata per tahun 1980 mm, sedangkan kelembaban udara rata-rata 85%.Berikut ini adalah tabel kondisi cuaca rata-rata di wilayah kota Samarinda dan sekitarnya.
Cuaca untuk Kota Samarinda dan sekitarnya | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tinggi °C (°F) | 30 (86) | 31 (88) | 32 (90) | 33 (91) | 32 (90) | 31 (88) | 30 (86) | 30 (86) | 31 (88) | 33 (91) | 32 (90) | 31 (88) | 30 (86) |
Rata-rata rendah °C (°F) | 24 (75) | 24 (75) | 24 (75) | 24 (75) | 24 (75) | 23 (73) | 24 (75) | 23 (73) | 23 (73) | 23 (73) | 23 (73) | 23 (73) | 23 (73) |
Sumber: 11 Agustus 2010Pembagian administratif
Kota Samarinda dibentuk dan didirikan pada tanggal 21 Januari 1960, berdasarkan UU
Darurat No. 3 Tahun 1953, Lembaran Negara No. 97 Tahun 1953 tentang
Pembentukan daerah-daerah Tingkat II Kabupaten/kotamadya di Kalimantan Timur.
Semula Kodya Dati II Samarinda terbagi dalam 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda Ilir dan Samarinda Seberang. Kemudian dengan SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Kalimantan Timur No. 18/SK/TH-Pem/1969 dan SK No. 55/TH-Pem/SK/1969, terhitung sejak tanggal 1 Maret 1969, wilayah administratif Kodya Dati II Samarinda ditambah dengan 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran, Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja (luas sekitar 2.727 km²).
Saat ini pembagian kecamatan di Samarinda tidak termasuk Sanga-Sanga, Muara Jawa dan Samboja, ketiganya masuk dalam Kabupaten Kutai Kartanegara.
Setelah PP No. 38 Tahun 1996 terbit, wilayah administrasi Kodya Dati II Samarinda mengalami pemekaran, semula terdiri dari 4 kecamatan menjadi 6 kecamatan, yaitu:
Pemekaran kecamatan kembali dilakukan seiring dengan pertumbuhan
penduduk yang cukup pesat dan pelayanan masyarakat yang semakin
meningkat. Kecamatan-kecamatan di Samarinda yang semula berjumlah 6,
kini dimekarkan menjadi 10 kecamatan. 4 kecamatan hasil pemekaran
tersebut antara lain:
Peresmian kecamatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 28 Desember 2010.
Jadi, secara administratif Kota Samarinda dibagi menjadi 10 kecamatan dan 53 kelurahan.
|
Pemerintahan
Secara yuridis Kota Samarinda terbentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959.Patokan untuk menetapkan hari jadi kota Samarinda adalah catatan sejarah ketika orang-orang Bugis Wajo ini bermukim di Samarinda pada permulaan tahun 1668 atau tepatnya pada bulan Januari 1668. Telah ditetapkan pada peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Samarinda Nomor: 1 tahun 1988 tanggal 21 Januari 1988, pasal 1 berbunyi, "Hari Jadi Kota Samarinda ditetapkan pada tanggal 21 Januari 1668 M, bertepatan dengan tanggal 5 Sya'ban 1078 Hijriyah". Penetapan ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan hari jadi kota Samarinda ke-320 pada tanggal 21 Januari 1988.
Tanggal 21 Januari 1668 (5 Sya'ban 1070 Hijriyah) adalah hari yang diyakini sebagai awal kedatangan orang-orang suku Bugis Wajo yang kemudian mendirikan pemukiman di muara Karang Mumus.
Wali kota
Saat ini wali kota dijabat oleh Syaharie Jaang yang berpasangan dengan wakil wali kota, Nusyirwan Ismail, memenangkan Pilkada Samarinda pada tanggal 12 Oktober 2010 dan dilantik oleh Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak pada tanggal 23 November 2010 di Gelanggang Olahraga Stadion Madya Sempaja.Berikut ini adalah daftar wali kota atau kepala daerah yang pernah menjabat di Samarinda sejak 1960:
No | Nama | Awal masa jabatan | Akhir masa jabatan | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Kapten Soedjono AJ | 1960 | 1961 | - |
2. | Letkol Ngoedio BcHK | 1961 | 1967 | - |
3. | H.M. Kadrie Oening | 1967 | 1974 | - |
H.M. Kadrie Oening | 1974 | 1980 | - | |
4. | Drs. H. Anang Hasyim | 1980 | 1985 | - |
5. | Let.Kol. Iswanto Rukin | 11 Februari 1985 | 7 Maret 1985 | meninggal pada saat baru menjabat. |
6. | Drs. H.A. Waris Husain | 1985 | 1990 | - |
Drs. H.A. Waris Husain | 1990 | 1995 | - | |
7. | Kolonel H. Lukman Said | 1995 | 2000 | - |
8. | Drs. H. Achmad Amins, MM | 2000 | 2005 | - |
Drs. H. Achmad Amins, MM | 23 November 2005 | 2010 | - | |
9 | H. Syaharie Jaang, SH., MSi | 23 November 2010 | masih menjabat | - |
No | Nama | Awal masa jabatan | Akhir masa jabatan | Keterangan |
---|---|---|---|---|
1. | Achmad Amins | 1998 | 2000 | - |
2. | Syaharie Jaang | 2000 | 2010 | - |
3. | Nusyirwan Ismail | 2010 | masih menjabat | - |
Militer
Pendidikan
Menurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran 2010/2011 terdapat 125.924 siswa di Samarinda dan 685 sekolahan.[6] Selain itu terdapat 3 perguruan tinggi negeri dan 24 perguruan tinggi swasta lainnya.Pendidikan formal | SD atau MI negeri dan swasta | SMP atau MTs negeri dan swasta | SMA atau MA negeri dan swasta | SMK negeri dan swasta | Perguruan tinggi | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah satuan | 249 | 111 | 53 | 56 | 27 | |||||||
Data sekolah di kota Samarinda Sumber:[7] |
Kesehatan
Kota Samarinda telah memiliki beberapa pusat fasilitas kesehatan yang cukup lengkap di provinsi Kalimantan Timur. Selain memiliki beberapa rumah sakit yang juga telah didukung oleh beberapa perguruan tinggi yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie yang berafiliasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman dan Politeknik Kesehatan Kalimantan Timur.Guna mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat tersedia sarana kesehatan yang disediakan oleh Pemkot Samarinda seperti RSKD Atma Husada dan RSUD IA Moeis maupun oleh Swasta seperti RS Islam, RS Dirgahayu, RS H.Darjad, RS Siaga, dan lain-lain.
Pelayanan umum
Untuk melayani kebutuhan air bersih, pemerintah kota melalui PDAM Samarinda berbenah demi peningkatan pelayanan air bersih kepada pelanggannya,di antaranya dengan peningkatan kapasitas produksi di berbagai IPA (Instalasi Pengolahan Air) bersih.- Instalasi Pengolahan Air (IPA) Cendana dengan debit 300 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
- Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Kencana dengan debit 160 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
- Instalasi Pengolahan Air (IPA) Samarinda Seberang dengan debit 100 lt/dt, sumber air sungai Mahakam.
- Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK desa Lempake dengan debit 2,5 lt/dt, sumber air baku waduk Lempake.
- Instalasi Pengolahan Air (IPA) IKK Kecamatan Palaran dengan debit 17,5 lt/dt, sumber air baku sungai Mahakam.[8]
Untuk jaringan telekomunikasi, hampir disetiap kawasan dalam kota ini telah terjangkau terutama untuk jaringan telepon genggam, dan pada kawasan tertentu telah tersedia layanan gratis internet tanpa kabel (Wi-Fi) atau dikenal juga dengan hotspot yang terdapat pada beberapa perguruan tinggi, pusat perbelanjaan, dan hotel.
Dalam menangani masalah sampah, pemerintah kota memfungsikan lahan di kecamatan Samarinda Ulu di TPA Bukit Pinang seluas 10 hektare, yang berjarak 15 km dari pusat kota. Tidak kurang dari 1.008 m³ sampah masyarakat dari seluruh penjuru Samarinda dibuang ke TPA Bukit Pinang.[9]
Pemilihan umum kepala daerah
Pilkada Samarinda
Sejak reformasi 1998 dan pemberlakuan otonomi daerah, Kota Samarinda pertama kali menggelar pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah pada tahun 2005 dan terpilih pasangan Achmad Amins sebagai wali kota dan Syaharie Jaang sebagai wakil wali kota Samarinda. Sebelumnya, pasangan ini juga menjabat sebagai wali kota dan wakil wali kota pada tahun 2000 atas sidang DPRD Samarinda.Pada tahun 2010, pemilu kada Kota Samarinda kembali digelar dan pencoblosan dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2010[10] dengan 1.445 TPS di 53 kelurahan di Samarinda yang diperuntukkan bagi 509.069 pemilih yang terdaftar dalam DPT.[11]
Adapun pasangan yang mengikuti Pilkada Samarinda 2010 adalah sebagai berikut:
No. | Nama pasangan | Usungan | Perolehan suara[12] |
---|---|---|---|
1 | Ridwan Asmaran–Nasir Waladi (Risna) | Independen dengan 30.927 surat dukungan | 3.545 suara (1,17%) |
2 | Syaharie Jaang–Nusyirwan Ismail (Jaa'nur) | Partai Demokrat, PKS, PPP, Pelopor dan PBR | 145.611 suara (47,86%) |
3 | Iriansyah Busra–Ahmad Faidilham Djafar (Irfa-Busra) | Independen dengan 31.819 surat dukungan | 4.486 suara {1,47%) |
4 | Ipong Muchlissoni–Edy Kurniawan | PDIP, PAN, dan Hanura | 73.355 suara (24,11%) |
5 | Andi Harun–Damanhuri (Adham) | Partai Golkar, Partai Patriot, PDK serta Gerindra | 57.979 suara {19,06%) |
6 | Sutrisno–Yulianus Kenock Sumual | Independen dengan 30.982 surat dukungan | 11.992 suara (3,94%) |
7 | Dani Firnanda–Ridwan Effendi | Independen dengan 32.630 surat dukungan | 7.229 suara (2,40%) |
Syaharie Jaang–Nusyirwan Ismail dilantik sebagai wali kota dan wakil wali kota Samarinda pada tanggal 23 November 2010 di Gedung Serbaguna Stadion Madya Sempaja oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak.[13]
Maskot
Pesut Mahakam adalah maskot kota Samarinda. Namun saat ini Pesut Mahakam tidak terlihat lagi di sepanjang sungai Mahakam kota Samarinda. Pesut Mahakam terdesak oleh kemajuan kota dan pindah ke hulu sungai. Populasi Pesut Mahakam semakin menurun dari tahun ke tahun. Bahkan menurut sebuah penelitian, Pesut Mahakam sekarang tinggal 50 ekor. Jika tidak dilakukan antisipasi dan pelestarian, maka dalam waktu beberapa tahun saja Pesut Mahakam akan punah, menyusul pesut dari Sungai Irrawaddy dan Sungai Mekong yang sudah terlebih dahulu punah dan Pesut Mahakam adalah pesut air tawar terakhir yang hidup di planet bumi.Pariwisata
Kota Samarinda memiliki beberapa objek wisata yang menjadi andalan dan sering dikunjungi wisatawan lokal.Wisata alam
Objek wisata alam yang ada di Samarinda antara lain Air terjun Tanah Merah, Air terjun Berambai, Air terjun Pinang Seribu dan Kebun Raya Unmul Samarinda yang terdapat atraksi danau alam, kebun binatang dan panggung hiburan. Juga terdapat penangkaran buaya di Makroman yang berjarak sekitar 10 km ke arah timur dari pusat kota.Wisata budaya
Untuk menikmati wisata budaya, wisatawan bisa mengunjungi Desa Budaya Pampang yang berjarak sekitar 20 km dari pusat kota. Pampang akan menampilkan atraksi budayanya dari suku Dayak Kenyah pada hari minggu.[14]Produk budaya dari Samarinda berupa ukir-ukiran dan pernak-pernik lainnya yang bisa didapatkan di Citra Niaga. Samarinda juga mempunyai produk tekstil yang bernama Sarung Samarinda dan Batik Ampiek, batik yang bermotif ukiran Dayak.